Universitas Terbuka Taiwan

Universitas Terbuka Taiwan

Cetak Generasi Emas, UT Meluncurkan 2 Program Studi Baru Unggulan di awal tahun baru 2024

Cetak Generasi Emas, UT Meluncurkan 2 Program Studi Baru Unggulan di awal tahun baru 2024
Mengawali tahun 2024, Universitas Terbuka (UT) kembali memberikan gebrakan baru. Sebagai bentuk dari pengimplementasian dari kebijakan pendidikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Universitas Terbuka terus berinovasi untuk menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing dalam dunia profesional baik dalam skala nasional maupun global. Salah satu wujud kreasi dan inovasi Universitas Terbuka adalah dengan meluncurkan layanan program studi baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat di lapangan.

Pada tanggal 16 Januari 2024, dilaksanakan acara peluncuran dua program studi baru di Universitas Terbuka, yaitu program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk jenjang Sarjana dan Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD) untuk jenjang Magister. Acara ini diselenggarakan secara luring di Ruang Rasamala Wisma II Universitas Terbuka dan juga secara daring melalui zoom meeting. Acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Terbuka, Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis, Ketua Majelis Wali Amanah, Ketua Senat Akademik, Ketua LPPM, Dekan, Direktur Sekolah Pasca Sarjana, Direktur UT Pusat dan Daerah, serta pimpinan di lingkungan Universitas Terbuka. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat, di antaranya adalah Ketua Umum Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Ibu Nur Sriyati, S.Pd, MM, Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (APGPAUD) sekaligus Bendahara Umum Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) Prof. Dr. Sofia Hartati, M.Si, dan Wakil Sekretaris Perkumpulan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PP-PAI) Dr. Busahdiar, M.A.

Dasar Pembukaan program studi baru adalah Peraturan Mendikbudristek No.53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan persetujuan Senat Universitas Terbuka. Dari hasil kajian awal, sebagian besar responden berminat untuk kuliah di Universitas Terbuka diantaranya karena Universitas Terbuka sudah mendapatkan sertifikat internasional dalam kualitas penyelenggaraan layanan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ) dan terakreditasi nasional untuk penyelenggaraan program studi-program studi unggulan. Selain itu banyak masyarakat yang berminat untuk mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Terbuka karena layanan akademik dan kualitas pengajar yang berkualitas.
Universitas Terbuka, sebagai Perguruan Tinggi Negeri ke-45 sudah menunjukan kiprahnya yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Indonesia. Selain itu Universitas Terbuka juga mengemban misi utama dan mandat dari pemerintah yaitu untuk membuka akses pendidikan tinggi berkualitas bagi semua lapisan masyarakat yang disimbolkan dengan motto,
“Making Higher Education Open to All”

Dan sudah tentu, motto tersebut bukan sekadar motto belaka, tapi motto tersebut merupakan sebuah fondasi bagi Universitas Terbuka untuk tetap berkreasi dan berinovasi dalam memberikan layanan yang terbaik dalam pelayanan Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ).

Tidak hanya itu, Universitas Terbuka juga sudah mencapai sebuah pencapaian yang luar biasa. Pada 20 Oktober 2022 lalu Universitas Terbuka secara resmi bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dari yang sebelumnya Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU). Tentu ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi Universitas Terbuka, karena dengan bertransformasinya Universitas Terbuka menjadi PTN-BH, Universitas Terbuka dapat berdiri sejajar dengan berbagai Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia yang sudah lebih dahulu menjadi PTN-BH. Selain itu, dengan resminya Universitas Terbuka menyandang status menjadi PTN-BH menjadikan Universitas Terbuka memiliki otonomi yang lebih luas, dan salah satunya adalah terkait dengan pembukaan program studi.

Dengan status Universitas Terbuka saat ini, tentunya Universitas Terbuka tidak ingin melewatkan momentum dan kesempatan yang berharga ini. Setelah melalui kajian dan proses yang panjang akhirnya Universitas Terbuka menorehkan sejarah dalam perjalanannya yaitu untuk pertama kalinya sejak berstatus sebagai PTN-BH Universitas Terbuka meluncurkan dua program studi baru. Tentunya pencapaian ini tidak terlepas dari upaya keras dan pengorbanan dari berbagai pihak, baik dari pihak internal Universitas Terbuka maupun dari para mitra Universitas Terbuka.
Saat ini, untuk program studi yang baru saja buka memiliki rincian sebagai berikut:
Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang sarjana dibuka untuk seluruh UT Daerah.
Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD) diawali dengan dibukanya untuk lima UT Daerah yaitu UT Bandar Lampung, UT Bandung, UT UT Denpasar, UT Jember, dan UT Semarang.

Dalam laporannya, Wakil Rektor III Prof. Paken Pandiangan menjelaskan, MPAD dirancang sebagai program magister dengan keunikan dan keunggulan prodinya dengan 5 bidang kurikulum yaitu: Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran, Perkembangan Anak, Manajemen, Analisis Kebijakan, dan Ke-PJJ-an. Terkait contoh konten pelajaran yang akan menjadi bahan pembelajaran, Prof. Paken mengatakan bahwa UT menyediakan beberapa mata kuliah yang akan mengembangkan kemampuan guru serta murid dan branding PAUD. “Beberapa mata kuliah yang akan diajarkan yaitu Difusi Inovasi Pendidikan yang berbasis pada konteks PJJ serta mendukung profil Konsultan & Pengelola PAUD. Serta ada pula Studi Komparatif PAUD yang menghadirkan dosen mitra lintas negara serta menungkinkan mahasiswa asing mengikuti mata kuliah. Kerja sama yang sudah dilakukan dengan Universitas Teknologi Mara Malaysia (UiTM),” ujar Prof. Paken.

Lebih lanjut Prof. Paken menyampaikan, untuk program studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD), yang menjadi dasar pembukaan adalah hasil studi kelayakan dan adanya permintaan masyarakat, seperti permintaan mitra Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI)-PGRI. Surat IGTKI kepada Rektor UT Nomor 057/E.Org/PP IGTKI-PGRI/IV/2017 dilayangkan tanggal 18 April 2017, agar UT segera membuka program Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD). Permintaan tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan IGTKI pada tanggal 6 Agustus 2018 tentang Penyelenggaraan S1 dan S2 PAUD UT.

Data lulusan PGPAUD-UT sejak 2017 – 2023 sebesar 49.401 orang, dan sebagian besar belum melanjutkan ke jenjang S2. Sedangkan data pada BAN-PT, di Indonesia terdapat 149 Program Studi S1 PGPAUD/PIAUD tetapi baru ada 13 Program Studi S2 PGPAUD, sehingga peran UT sangat strategis dalam menyambut keinginan masyarakat dalam peningkatan kualifikasi Guru PAUD. Pengalaman UT dalam penyelenggaran Pendidikan S1 PGPAUD yang sudah terakreditasi A, menjadi modal dasar penyelenggaraan Magister Pendidikan Anak Usia Dini yang berkualitas yaitu lulusan yang mampu menganalisis berbagai permasalahan pendidikan anak usia dini dengan pendekatan yang bersifat holistic, terintegratif serta inovatif, dan untuk mendukung pendidikan berkelanjutan dalam rangka terwujudnya generasi emas.

Selanjutnya untuk program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi dasar pembukaannya adalah dari hasil kajian awal bahwa alasan calon mahasiswa memilih PAI adalah karena kebutuhan guru PAI di madrasah/sekolah, minimnya jumlah pendidik agama islam yang berbasis teknologi, serta tingginya jumlah alumni pondok pesantren yang harus memilih jurusan di luar minat mereka.
Dengan adanya hasil kajian awal tersebut, Universitas Terbuka pun hadir menawarkan Prodi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan keunikan dapat menghasilkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan dan realitas dunia modern dengan pemahaman yang mendalam dan terkoneksi. Selain itu keunggulan dari Prodi S1 PAI Universitas Terbuka adalah para mahasiswa dididik untuk mempunyai sifat positif terhadap kemandirian dalam belajar dan pembelajar seumur hidup; mampu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; mampu menunjukkan kemampuan literasi informasi; serta mampu mengembangkan media, alat, dan bahan ajar pembelajaran. Saat ini kesiapan program studi baru sudah dikoordinasi dengan baik meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), UKT, sistem, admisi dan registrasi, bahan ajar, pembelajaran, asesmen, sosialisasi promosi, keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat, penyediaan referensi, dan sumber pembelajaran.

Pada kesempatan peluncuran dua program studi baru tersebut, Ketua Umum Asosiasi PG PAUD, Prof. Sofia Hartati sangat menyambut baik atas peluncuran program Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD) Universitas Terbuka. Hal ini menjadi semangat baru yang akan memperkaya kompetensi dan kemampuan guru-guru PAUD di Indonesia. “Kami dari asosiasi sangat mengucapkan terima kasih karena ini menambah salah satu anggota dari himpunan yang selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dari kurikulum S1, S2 dan S3 agar tidak terputus. Kami akan terus mengawal dan membantu mensosialisasikannya kepada berbagai PAUD di kabupaten/kota pada 34 provinsi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Perkumpulan Prodi PAI Indonesia (PP-PAl Indonesia), Dr. Busahdiar mengatakan bahwa hingga saat ini, jumlah Prodi PAI seluruh Indonesia sudah hampir 500, namun kebutuhannya terus bertambah seiring dengan semakin pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter dan etika moral masyarakat. “Jadi saya pikir belum cukup, karena buktinya masih banyak beberapa alumni dari Madrasah pesantren yang belum terserap di perguruan tinggi, jadi ini kesempatan yang sangat baik dalam rangka mewujudkan nilai-nilai yang baik. Pendidikan Agama Islam sangat penting terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran etika sebagai tujuan bersama. Kami harap UT bisa mendesain pembelajarannya agar etika tidak tertinggal dalam proses pembelajaran,” jelas Pak Busahdiar.

Terkait pembelajaran, Bapak Rektor Prof. Ojat Darojat menjelaskan bahwa kurikulum yang akan dijalankan dalam dua program studi tersebut dirancang oleh para praktisi di bidangnya termasuk dari Kemendikbud Ristek dan Kementerian Agama serta para Asosiasi Profesi. “Kurikulum dan konten pembelajaran dari program studi PAI akan didesain secara bersama-sama oleh ahlinya dari kementerian sesuai kebutuhan masyarakat. Demikian juga dalam pengembangan konten si dalam modul dan buku materi pokok, akan didesain para ahli di bidangnya. Untuk memperkuat sistem pembelajaran, kita juga dibantu oleh para ahli media agar bisa ditransformasi dan dikonversi menjadi bahan ajar yang siap untuk diikuti secara jarak jauh,” jelas Pak Rektor.
Pada akhir sambutannya, Prof. Ojat Darojat menyampaikan harapannya, “Mudah-mudahan pembukaan MPAD dan S1 Pendidikan Agama Islam ini membawa banyak manfaat bagi UT dan masyarakat”. Sedangkan Prof. Paken Pandiangan dalam akhir laporannya menyampaikan “Seiring dengan kondisi UT terkini, UT ke depannya akan terus berinovasi untuk mewujudkan program pendidikan tinggi untuk semua”. Dalam kondisi saat ini, fokus utama Universitas Terbuka antara lain memperluas daya jangkau layanan untuk melayani masyarakat di seluruh daerah, khususnya yang memiliki keterbatasan akses untuk mengenyam pendidikan.

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter